MEDIA LOKAL RAMAH & AKURAT

Senin, 07 Mei 2018

Pemkab Lombok Utara Akhirnya Eksekusi Bangunan Roi Pantai Gili Air; Proses Pembongkaran Berlangsung Tertib



Tampak : Wabup Sarifudin Pimpin Penertiban Gili Air

Tampak : Eksavator sedang eksekusi bangunan yang melanggara Roi pantai Gili Air

Gangga, sambiwarga - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara akhirnya melaksanakan penertiban kawasan sempadan pantai di Dusun Gili Air, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang.

Jumlah bangunan yang bakal ditertibkan sebanyak 93 bangunan. Tim penertiban memastikan dalam penertiban tidak akan terjadi keributan karena sudah melaksanakan tahapan sosialisasi ke pelaku usaha, pemilik bangunan dan masyarakat setempat. Selain itu, tim penertiban juga sudah memberikan batas waktu untuk membongkar sendiri. Proses penertiban ini ditargetkan selesai dalam waktu 4 hari, yang dimulai pada 28 April-1 Mei mendatang.

Hari pertama penertiban bangunan di roi pantai Gili Air oleh petugas gabungan dilakukan hingga sore. Para petugas merubuhkan bangunan yang dianggap melanggar batas roi pantai. Mereka tampak bersemangat melakukan pembongkaran guna mengejar target dalam waktu empat hari tersebut.
Personel tim meratakan bangunan semi permanen di kawasan timur pulau gili air. Tampak puing beton dan kayu memenuhi lokasi yang ditertibkan yang berada di sepanjang jalan di sempadan roi pantai yang tidak diperkenankan ada bangunan.

Penertiban ini dilakukan sesuai perencanaan, di mana konstruksi jalan pascapenertiban didesain  untuk 3 ruas, masing-masing  jalur sepeda, jalur dokar, dan jalur pejalan kaki dengan rancangan di tengah untuk jalur cidomo, di kiri dan kanannya dibuatkan untuk pejalan kaki atau sepeda.

Namun, di tengah proses eksekusi, tampak sebagian pengusaha Gili Air resah. Mereka rada keberatan atas bangunan yang dibongkar. Beberapa penguasaha menyampaikan keberatan kepada tim penertiban. Namun tim bergeming atas keberatan tersebut, sehingga terjadi adu argumentasi antara para pengusaha dan tim penertiban. Tim memberikan pemahaman kepada para pengusaha bahwa proses penertiban ini telah dilakukan sosialisasi beberapa kali dengan hasil disepakatinya penertiban atas bangunan yang melanggar aturan. Atas keberatan itu tim kemuduin menghentikan sementara proses pembongkaran.

Terkait masalah bangunan Kabeleko yang belum mau ditertibkan, tim akan segera menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi NTB. Sebab lahan tempat bangunan Kabeleko tersebut notabene dibangun di atas tanah milik pemda provinsi.


Atas penghentian sementara proses pembongkaran tersebut, pada malam harinya Tim melaksanakan rapat membahas tindaklanjut penertiban yang sedang dilaksanakan. Menurut anggota Tim Suparman, bahwa rapat tersebut dilaksanakan guna mencari solusi yang terbaik atas penertiban terutama terkait bangunan Kabeleko. Rapat yang dilaksanakan bersama seluruh perwakilan Tim dari berbagai instansi menyepakati proses penertiban tetap dilanjutkan pada hari kedua. Khusus mengenai bangunan Kabeleko, pemkab Lombok Utara (Bagian Hukum-red) akan segera berkoordinasi dengan pemerintah provinsi. Paling lambat kepastian hasilnya diketahui pada hari senin 30 April. “Mengenai bangunan Kabeleko ini, kita akan koordinasi dulu dengan pemda provinsi. Hasilnya hari senin besok harus ada kepastian dari Pemrov. NTB,” terang Suparman. 

Proses penertiban pada hari kedua awalnya berlangsung lancar. Namun di pertengahan proses sebagian pengusaha keberatan. Buntutnya, terjadi riak-riak kecil yang mengakibatkan keributan. Namun, tim tak menghiraukan dan tetap melanjutkan proses pembonngkaran. (djn)



Bupati Lepas Tukik di Destinasi Wisata Gili Trawangan

Kompak : Bupati Lombok Utara Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH
bersama peserta MNEK 2018 Lepas Tukik di Gili Trawangan 



Gangga, sambiwarga – Bupati Lombok Utara Dr. H Najmul Akhyar, SH, MH dan Asisten Potensi Maritim Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda Edi Sucipto, SE, MM bersama perwakilan peserta Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 dari 36 negara melepas tukik di objek wisata Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang.

Kegiatan tersebut juga dipadukan dengan penenggelaman kerangka kapal sebagai wahana biota laut untuk pengembangan terumbu karang dengan melibatkan 151 penyelam peserta MNEK 2018 dari berbagai negara di Gili Trawangan, Minggu (6/5).

Bupati Lombok Utara mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk nyata dedikasi dari prajurit TNI Angkatan Laut untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam, khususnya terumbu karang yang memberi dampak positif  bagi kelestarian lingkungan hidup di objek wisara Gili Trawangan.

“Kami merasa sangat terhormat, meskipun sebagai kabupaten terbelia di NTB, justru dijadikan lokasi kegiatan MNEK 2018 yang diikuti peserta dari 36 negara,” ungkanya semangat.

Najmul mengaku merasakan kebahagiaan luar biasa, dan masyarakat Lombok Utara juga gempita  menyambut program MNEK 2018 yang ada di Labuhan Carik Bayan dan kegiatan yang ada di Gili Trawangan.

Kegiatan MNEK 2018 di Pelabuhan Carik, Bayan dan beberapa tempat sekitarnya diisi dengan kegiatan bakti sosial pengobatan gratis dan penyuluhan kesehatan di atas kapal Marinir TNI AL untuk masyarakat umum dan pembangunan jalan di area sekita carik.

“Kami merasakan manfaat dari apa yang dilakukan TNI Angkatan Laut. Oleh karenanya kami memberi dukungan seluas-luasnya terhadap program ini,” katanya.

Sementara itu, Aspotmar Kasal Laksamana Muda Edi Sucipto, SE, MM mengatakan kegiatan MNEK 2018 termasuk yang ketiga kalinya dengan jumlah peserta 36 negara. MNEK pertama diikuti oleh 18 negara dan kedua 32 negara. Ini berarti memiliki makna bahwa TNI AL mendapat atensi dunia.

“Angkatan laut secara universal memiliki tiga tugas dan fungsi yaitu fungsi militeri, penegakan hukum dan kedaulatan serta fungsi diplomasi. Untuk fungsi diplomasi inilah yang dilakukan TNI Angkatan Laut, agar dunia ini damai,” terang Edi Sucipto.

Menurutnya, salah satu kekayaan laut adalah keberadaan terumbu karang sebagai habitat biota laut. Karena itu kerusakan biota laut menggugah para pegiat lingkungan hidup untuk melakukan transplantasi terumbu karang yang sekarang ini dilakukan di Gili Trawangan sebagai bagian dari kegiatan MNEK 2018.

“Saya mengajak seluruh masyarakat khususnya warga di Lombok Utara, untuk bersama-sama menjaga dan memelihara kelestarian terumbu karang yang kita tanam ini, agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” ujar jenderal bintang dua tersebut.
Acara diakhiri dengan teleconference bersama Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi dan penampilan kesenian tarian rudat bertajuk bahari, prosesi pelepasan tukik secara simbolik ke pesisir pantai, dan penyaksian penenggelaman kerangka kapal biota terumbu karang ke dasar laut.

Acara MNEK di Gili Trawangan dihadiri antara lain Kepala Dinas Pembinaan Potensi Maritim (Dispotmar) Markas Besar Angkatan Laut Brigjen TNI Bambang Sutrisno, Kapolres Lombok Utara AKBP Afriadi Lesmana SIK, Kadis Perhubungan Kelautan dan Perikanan KLU Agus Tisno SE. (djn)


Sekda Lombok Utara Buka Pencanangan Gerdal OPT Tanaman Kakao



Tampak para Petani Genggelang dalam pencanangan gerdal OPT (2/5) 

Gangga, sambiwarga.com – Berlokasi di Kampung Kakao Senara Desa Genggelang Kecamatan Gangga, Sekretaris Daerah Lombok Utara Drs. H. Suardi, MH menghadiri sekaligus membuka Pencanangan Gerakan Aksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) khususnya tanaman kakao, (2/5).

Hadir Kadis Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB Ir. Husnul Fauzi, M.Si, Kadis KPP KLU Ir. Melta, Kadis LHPP Ir. H. Rusdi, Camat Gangga Ahmad Suardi, S.Sos, para kepala dusun, para petani dan undangan lainnya. Kegiatan tersebut mengangkat tema Meningkatkan Kualitas Produksi, Mewujudkan Petani Sejahtera.



Dalam sambutannya Bupati Lombok Utara yang diwakili Drs. H. Suardi, MH, menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang memberi perhatian besar terhadap Lombok Utara agar terus menerus berusaha  memajukan perekonomian masyarakat.

“Sesuai moto daerah “Tioq Tata Tunaq”, yang bermakna tumbuh, tata dan pelihara, sehingga bisa diterapkan pada proses pemeliharan tanaman,” tutur Sekda.

Ditambahkannya, kerja sama yang dilakukan ini dinilainya cukup bagus, lantaran Lombok Utara sebagai penyangga produk kakao di NTB.

"Bupati senantiasa mendorong masyarakat untuk terus berinovasi dan berkreasi. Semoga inovasi juga bisa diterapkan pada tanaman kakao dan dapat dicontoh oleh daerah lain,” harapnya.

Sementara Kadis Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB Ir. Husnul Fauzi, M.Si juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Lombok Utara beserta jajarannya, juga kepada kelompok tani setempat yang telah membentuk komunitas petani Kakao di Kabupaten Lombok Utara dengan pendekatan ramah lingkungan dan pengembangan kawasan eko wisata.

Menurutnya, selain meningkatkan pendapatan, pendekatan kawasan merupakan salah satu cara meraih kemajuan bersama-sama melalui pendidikan dan pelatihan mengelola dan memproduksi tanaman khususnya kakao.

Pengendalian hama pengganggu tanaman adalah gerakan untuk membentuk komitmen bersama petani, pengendalian hama betul-betul menjadi perhatian menuju peningkatan kualitas produksi dan perwujudan petani yang sejahtera dan mamur pada masa mendatang.

"Kita membuat klaster di Genggelang, kedepan hasilnya bisa terlihat sehingga dapat dijadikan Destinasi Wisata Kakao. Kita menginginkan menjadi Kampung Kakao yang sesungguhnya” pungkasnya.

Acara ditutup dengan acara penyerahan secara simbolik peralatan aksi gerdal OPT dilanjutkan dengan aksi pengendalian hama bersama Sekda Lombok Utara dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB diikuti seluruh undangan.